Connect with us

Menristek Minta Kominfo Blokir Game Berbahaya Bagi Anak

logo-kemenristekdikti-cover

News

Menristek Minta Kominfo Blokir Game Berbahaya Bagi Anak

INIGAME.ID – Kebijakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang telah merilis informasi 15 game yang berbahaya bagi anak mendapat tanggapan tersendiri dari Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Dilansir viva.co.id, Sabtu (30/4/2016), Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M. Nasir menegaskan bahwa game itu (Maksudnya 15 game berbahaya bagi anak versi Kemendikbud) memungkinkan untuk mempengaruhi anak bertindak kriminal.

Sebelumnya, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) telah merilis 15 game yang dinilai berbahaya bagi anak.

Berikut List 15 Game Berbahaya Bagi Anak Versi Kemendibkud

1. Grand Theft Auto
2. Mortal Combat
3. Point Blank
4. Counter Strike
5. World of Warcraft
6. Call of Duty
7. Cross Fire
8. War Rock
9. Future Cop
10. Carmageddon
11. Shelshock
12. Raising Force ( Maksudnya Rising Force )
13. Atlantica
14. Bully
15. Conflict of Vietnam

Ini kewenangan Kominfo. Kalau (15 game) itu memang tidak baik, ya silakan ditutup. (soal penutupan) itu bukan tugas kami,” ujar M. Nasir – Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti).

Pada surat edaran dengan atas nama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada masyarakat agar dapat mengawasi 15 game yang dianggap berbahaya. Sebab, menurut Kemendikbud game tersebut dianggap dapat meracuni anak-anak.

Dituliskan juga bahwa pada sebuah penelitian Iowa State University, Amerika Serikat, menyatakan bermain game yang mengandung unsur kekerasan selama 20 menit dapat menyebabkan seorang anak ‘mati rasa’. Hal tersebut dapat membuat anak akan mudah melakukan kekerasan dan kehilangan empati kepada orang lain.

” Ayo selamatkan anak dan cucu kita, “ imbau Kemendikbud pada surat edarannya di media sosial dan jejaring pesan instan yang beredar di masyarakat.

poster-game-berbahaya-bagi-anak-kemendikbud

Mengenai dugaan 15 game berbahaya versi Kemendikbud dapat menimbulkan anak ‘mati rasa’ , M. Nasir mengatakan bahwa Kementeriannya (Kemenristek Dikti) tidak meneliti sampai sana. Sebab hal itu bukan kewenangan instansinya.

” Wah, kami tidak meneliti sampai situ ya. Dalam hal ini, Kemenristekdikti itu bagaimana kalau teknologi berkembang. Kalau (pengaruh game) itu pengaruh kontennya, gimana kita mengaturnya dan budaya mengendalikannya, “ tutup M. Nasir – Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti).

Thanks to Viva.co.id



Kontak Informasi INIGAME.ID (Press Release / Business / Partnership).
Email: info[at]inigame.id.

More in News

To Top