News
Ketika Para “Pakar” Budaya Memprotes Skin Overwatch
INIGAME.ID – Lagi-lagi Overwatch menjadi terlibat permasalahan hukum, meski game ini memiliki jutaan fans bukan berarti tidak ada permasalahan dari pandangan beberapa pihak.
Kali ini, permasalahan muncul dari perampasan budaya yang dapat gamers temukan dari beberapa skin di Overwatch. Isu ini digugat oleh Rajan Red, Presiden Universal Society of Hinduism.
Symettra
Pertama ia menggugat Blizzard untuk menghilangkan Symettra’s Skin yang bernama “Devi” dan “Goddess”. Wujud skin tersebut menyerupai Dewi Kali di Hindu. Devi merupakan bahasa sansekerta untuk dewi.
Sekedar informasi, Dewi Kali merupakan representasi dari waktu, perubahan, kekuatan, kreasi, pemeliharaan, dan kehancuran.

Symettra’s Skin – Devi and Goddess
Pharah
Tidak hanya skin itu saja, Rajan Red juga menggugat masalah skin “Raindancer” dan “Thunderbird” milik Pharah yang merupakan ikon dari suku asli Amerika di Amerika Utara.

Pharah’s Skin – Thunderbird and Raindancer
Zenyatta
Zenyatta dengan skin “Djinnyatta” dan “Ifrit” karena memiliki keterkaitan dengan kostum kebudayaan Timur Tengah. Beberapa modifikasi yang dilakukan pada skin tersebut dipandang sebagai penghinaan terhadap kebudayaan itu.

Zenyatta’s Skin – Djinnyatta and Ifrit
Skin “Sunnyatta” dan “RA” yang terkait dengan kebudayaan mesir dengan dewa mataharinya yaitu RA dan Anubis selaku dewa kematian.

Zenyatta’s Skin – RA dan Sunyatta
Roadhog
Skin Roadhog yang bernama “Islander” dan “Toa” dirasa memiliki kemiripan dengan kebudayaan suku Tiki. Gamers dapat melihat tato yang ada pada tubuh Roadhog tersebut.
Tidak hanya tato, namun dari gaya penampilan sampai hook yang digunakan oleh Roadhog pada skin tersebut merupakan kebudayaan khusus dari suku Tiki.

Roadhog’s Skin – Toa and Islander
Rajan Red hanya ingin kebudayaan ini diabadikan dan dilesatrikan, bukan dilecehkan sebagai sebuah kostum karakter di dalam video games. Bagaimana kalau menurut gamers? Apakah setuju?
