{"id":36266,"date":"2017-04-03T05:00:29","date_gmt":"2017-04-02T22:00:29","guid":{"rendered":"https:\/\/www.inigame.id\/?p=36266"},"modified":"2022-06-03T10:33:35","modified_gmt":"2022-06-03T03:33:35","slug":"miracle-harus-telan-kekalahan-dalam-1-vs-1-solo-mid-dota-asia-championship-2017","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.inigame.id\/miracle-harus-telan-kekalahan-dalam-1-vs-1-solo-mid-dota-asia-championship-2017\/","title":{"rendered":"Miracle- Harus Telan Kekalahan dalam 1 vs 1 Solo Mid Dota Asia Championship 2017"},"content":{"rendered":"

INIGAME.ID\u00a0\u2013\u00a0<\/strong>Turnamen Dota 2 Asia Championships 2017<\/a><\/strong> menghadirkan beberapa kisah menarik. Misalnya saja, Jacky “EternaLEnVy<\/a><\/strong>” Mao yang berhasil melakukan Ultra Kill<\/em> hanya dengan sekali Mana Void<\/em>.<\/p>\n

Baca Juga:\u00a0Simak Ultra Kill dari EternaLEnVy dalam Tiebreaker DAC 2017, Team NP vs Team Liquid<\/a><\/strong><\/p>\n

Kali ini, cerita seru datang dari turnamen yang sama, namun sedikit berbeda. Adalah kompetisi 1 vs 1 Solo Mid, di mana Amer “Miracle-<\/a><\/strong>” Al-Barkawi secara mengejutkan kalah di babak final saat melawan Zhang “Paparazi\u706c<\/a><\/strong>” Chengjun dengan skor 2-0.<\/p>\n

Solo Mid DAC 2017 kali ini diikuti oleh pemain yang sebelumnya di-vote<\/em> melalui website<\/em> DAC. Hasilnya, ada 8 nama yang terpilih untuk bermain di Solo Mid DAC 2017.<\/p>\n

Sebagai informasi, sebenarnya Daryl Koh “iceiceice<\/a><\/strong>” Pei Xiang menjadi salah satu peserta yang terpilih. Namun, ia mengundurkan diri dan posisinya diganti oleh Artour “Arteezy<\/a><\/strong>” Babaev.<\/p>\n

\"solo

Solo Mid DAC 2017 – Bracket<\/p><\/div>\n

Di babak final, sistemnya adalah Best of 3, di mana pemain yang menang dalam dua game<\/em> akan menjadi pemenang.<\/p>\n

Babak\u00a0pertama Miracle- dan Paparazi\u706c menggunakan Shadow Fiend, sedangkan di babak kedua mereka menggunakan Puck.<\/p>\n

Pada\u00a0game<\/em> pertama, Paparazi\u706c mendominasi farming phase\u00a0<\/em>dengan melakukan last hit<\/em> dan deny<\/em> lebih banyak dibanding Miracle-. Paparazi\u706c pun berhasil memenangkan game<\/em> pertama di menit 10 setelah membunuh Miracle- dengan Shadowraze.<\/p>\n

Sedangkan di\u00a0game<\/em> kedua, pertandingan berjalan lebih ketat. Terbukti, last hit<\/em> dan deny<\/em>, serta net worth<\/em> kedua pemain saling menyusul.<\/p>\n

Game<\/em> ini pun memakan waktu 23,5 menit. Bukan tanpa perlawanan, Miracle- sempat membuat Paparazi\u706c kewalahan karena mati lebih dulu. Paparazi\u706c pun jadi lebih berhati-hati.<\/p>\n

Di detik-detik terakhir Miracle- menyerah, kedua pemain sama-sama mengeluarkan ultimate<\/em> Puck yaitu Dream Coil.<\/p>\n

Sayangnya, dalam adu hit<\/em> Miracle- kekurangan “mana” dan mengetik “GG” sebelum mati. Akhirnya, Paparazi\u706c melakukan comeback<\/em> dan keluar sebagai juara Solo Mid Champion DAC 2017.<\/p>\n

\"solo

Solo Mid DAC 2017 – Paparazi<\/p><\/div>\n

Kekalahan ini cukup mengejutkan lantaran komunitas DotA 2<\/a>\u00a0yakin Miracle- akan memenangkan kompetisi Solo Mid kali ini.<\/p>\n

Perjalanannya dari 8 besar bisa dibilang cukup mulus. Lawan sekelas Arteezy\u00a0dan Xu “BurNIng<\/a>” Zhilei bisa dihadapi dengan baik.<\/p>\n

Meski demikian, kemampuan Paparazi\u706c juga tidak bisa diremehkan. Ia adalah orang pertama yang berhasil menembus 8000 MMR di server<\/em> Cina, tepatnya pada 20 Januari 2016.<\/p>\n

Seiring berjalannya waktu, skill<\/em> Paparazi\u706c juga meningkat dengan baik. Sampai tulisan ini dibuat, perbedaan MMR Miracle- dan Paparazi\u706c tidak terlalu jauh, yaitu 9111 dan 9010.<\/p>\n

Bagaimana pendapat gamers<\/em>? Apakah kemenangan Paparazi\u706c adalah hoki semata, atau ia memang layak menjadi midlaner<\/em> terbaik? Tulis di kolom komentar ya!<\/p>\n