Cooler Master MasterPulse Review

INIGAME.ID – Sebagai salah satu peripheral wajib yang dibutuhkan dalam aktivitas bermain game, headset gaming terkadang harus memiliki fitur spesifik tertentu untuk mencuri perhatian tersendiri. Salah satu headset yang menawarkan hal itu adalah Cooler Master MasterPulse—yang membawa teknologi Bass FX di dalamnya.

INIGAME STOCK IMAGE: Cooler Master MasterPulse Review

Dan setelah mencobanya selama beberapa waktu, berikut adalah pembahasan selengkapnya.

Desain, Tampilan, dan Bobot

Saat pertama kali melihatnya, Cooler Master MasterPulse terkesan seperti sebuah headset yang tampak kecil/ sempit di bagian headband-nya, tetapi bongsor di bagian earcups-nya.

INIGAME STOCK IMAGE: Cooler Master MasterPulse Review – Earcups

Headset yang hadir dengan nuansa warna hitam ini dibuat menggunakan tulang berbahan besi sebagai penopang utamanya. Hal ini membuatnya terasa sebagai produk premium karena kekuatannya yang cukup terjamin.

INIGAME STOCK IMAGE: Cooler Master MasterPulse Review – Headband

MasterPulse tidak memiliki headband yang dapat diatur tingkat besar kecil diameternya, melainkan Cooler Master lebih memilih untuk membenamkan sistem suspensi yang lebih fleksibel sesuai bentuk kepala masing-masing pengguna.

Memiliki besi sebagai salah satu komponen utamanya, headset ini memiliki bobot yang sedikit berada di atas rata-rata, yaitu sekitar 398 gram.

Driver dan Earcups

Masuk ke dalam dapur teknologi di dalamnya, Cooler Master MasterPulse memiliki driver dengan diameter 44mm yang dilengkapi dengan teknologi Bass FX. Teknologi yang diklaim berfungsi menambah tenaga bass ini dapat diaktifkan secara manual dengan hanya melepas penutup panel magnetik di kedua sisi luar earcups.

INIGAME STOCK IMAGE: Cooler Master MasterPulse Review – Bass

INIGAME STOCK IMAGE: Cooler Master MasterPulse Review – Earcups Panel

Sementara untuk bagian earcups-nya sendiri, MasterPulse menggunakan bantalan berbahan kulit sintetis yang cukup nyaman dan memiliki diameter dalam sekitar 5cm, diameter luar sekitar 9cm, dan ketebalan bantalan sekitar 2cm. Ukuran driver dan bantalan inilah yang tampaknya menjadi alasan utama mengapa headset ini terlihat bongsor.

Menurut data yang dirilis di website Cooler Master, MasterPulse memiliki rentang frekuensi 10 – 20000Hz, sensitivitas 109 – 118dB ± 3dB, dan impedansi 50Ω.

Kabel

Beranjak dari headset-nya sendiri, Cooler Master MasterPulse memiliki kabel sepanjang 1,2m berwarna merah yang ujungnya merupakan jack combo 3,5mm. Meskipun tidak dilengkapi dengan rajutan braided, gamers akan disuguhi kabel berbentuk flat yang juga sangat sulit kusut.

INIGAME STOCK IMAGE: Cooler Master MasterPulse Review – Cable

INIGAME STOCK IMAGE: Cooler Master MasterPulse Review – Cable adapter

Di bagian tengah kabel, Cooler Master menyematkan in line remote untuk mengatur volume dan menyalakan atau mematikan mikrofon.

INIGAME STOCK IMAGE: Cooler Master MasterPulse Review – In line remote

Dan bagi para pengguna PC, di dalam paket penjualannya, tersedia kabel splitter untuk memisahkan antara jack mikrofon dan audio.

Mikrofon

Meskipun terdapat in line remote, mikrofon ternyata tidak terletak di sana, melainkan berada di sisi bawah headset. Mikrofon yang digunakan pun cukup sederhana, hanya berupa lubang tanpa adanya bagian yang mencuat keluar seperti pada mikrofon jenis boom yang diadopsi beberapa headset gaming lain.

INIGAME STOCK IMAGE : Cooler Master MasterPulse Review – Mikrofon

Menurut data di website Cooler Master, mikrofon MasterPulse memiliki rentang frekuensi 100 – 10000Hz, sensitivitas -34 ± 3dB, dan mengusung metode omni-directional untuk menangkap suara.

Performa dan Pengujian

Sebelum membahas mengenai performanya dalam menghantarkan audio, ada baiknya pembahasan dimulai dari beberapa hal menarik yang INIGAME temui saat pertama kali mengangkat, mengenakan, bahkan mengalungkan headset ini.

Saat pertama kali mengenakannya, Cooler Master MasterPulse dengan sangat baik mencengkram kepala dan mempertahankan posisinya. Meskipun begitu, tidak ada rasa sakit, tertekan, panas, atau hal tidak nyaman lain yang terasa, bahkan setelah pemakaian sekitar 3 jam berturut-turut.

Akan tetapi, saat mengadahkan kepala sambil mengenakannya, headset ini seakan-akan terasa akan jatuh ke belakang. Besar kemungkinan hal ini disebabkan karena distribusi berat dari besi yang menjadi tulang di bagian headband-nya.

INIGAME STOCK IMAGE: Cooler Master MasterPulse Review – Headband

Sementara itu saat dikalungkan, muncul masalah lain yang cukup mengganggu, di mana karena bongsornya earcups dan kecilnya headband, headset ini tidak dapat dikalungkan dengan cukup nyaman, bahkan untuk salah satu tim INIGAME yang memiliki leher panjang.

Masuk ke dalam kualitas suara, untuk mendapatkan hasil yang objektif dalam pengujian headset ini, INIGAME menggunakan beberapa metode yang berbeda—mulai dari mendengarkan musik dengan genre beragam, menonton film, bermain game, dan tidak ketinggalan pengujian suara yang dihasilkan dari mikrofonnya.

Saat mendengarkan pengujian menggunakan musik, INIGAME menggunakan beberapa lagu seperti K-391 – Summertime, Halo, dan HandClap. Melalui ketiga lagu ini, MasterPulse mampu menghadirkan kualitas suara yang cukup jernih, jelas, dan merata.

Ketika kedua katup panel dilepas untuk mengaktifkan fitur Bass FX, promosi yang diungkapkan oleh Cooler Master ternyata memang benar adanya. Unsur suara bass menjadi jauh lebih dominan. Bahkan di beberapa kesempatan, seperti saat melakukan testing melalui video Bass Test, getarannya sempat terasa sampai di dalam kepala.

INIGAME STOCK IMAGE: Cooler Master MasterPulse Review – Bass

Pengujian kedua dilakukan untuk menonton film. Seperti layaknya pada pengujian menggunakan musik, saat menonton film, MasterPulse dapat dengan baik menyampaikan berbagai potongan suara yang ada dengan format stereo.

Tidak seperti pada musik, di film, fitur Bass FX tidak terlalu terasa perbedaanya. Hanya saja saat katup panel dilepas, suara dialog terasa lebih jelas dan dominan dibanding suara lainnya.

Dalam pengujian saat bermain game, MasterPulse dapat dengan baik menghadirkan kualitas audio yang cukup memuaskan.

Dan saat menggunakan fitur Bass FX, efek dentuman yang dihasilkan dari beberapa jenis suara ledakan menjadi jauh lebih dominan terdengar. Oleh karena itu, sepertinya fitur ini sangat cocok untuk digunakan bagi para gamers penggemar game dengan genre shooting.

INIGAME STOCK IMAGE: Cooler Master MasterPulse Review

Masuk ke dalam pengujian mikrofon, ada satu hal kecil yang cukup mengganggu di sini, di mana fungsi mute di in line remote terkesan seperti terbalik. Saat switch digeser ke arah logo bergambar mikrofon yang dicoret, mikrofon malah berfungsi. Begitupun sebaliknya.

Di luar kekurangan minor tersebut, mikrofon yang hanya berupa sebuah lubang ini ternyata dapat menangkap suara dengan sangat jelas. Kualitas yang dihasilkan terbilang standar dan pitch-nya cenderung lebih rendah dibandingkan suara asli yang sedang direkam.

Kesimpulan

Secara keseluruhan selama pemakaian dan pengujian kemarin, Cooler Master MasterPulse sebenarnya mampu membuktikan dirinya sebagai headset yang sangat layak untuk dipertimbangkan sebagai headset gaming kelas menengah.

Dengan harga sekitar Rp900 ribuan yang bisa didapatkan di INIGAME Store, headset ini mampu menawarkan berbagai fitur yang cukup komplit. Mulai dari bahan yang kuat, terlihat menarik, dan nyaman digunakan, kualitas audio yang cukup mentereng, built in microphone yang unik, hingga fitur tambahan bagi para pecinta bass.