AI Buatan Google, AlphaGo Kalahkan Pemain Go Nomor 1 Dunia

INIGAME.ID – Tahun 2016, Google membuat sejarah dengan mengalahkan pemain Go dua di dunia, Lee Sedol, menggunakan artificial intelligence (AI) buatan mereka, AlphaGo. Dan kali ini kecerdasan buatan tersebut berhasil meraih pencapaian yang lebih mentereng.

CEO dari DeepMind, Demis Hassabis, mengkonfirmasi bahwa AlphaGo telah memenangkan lebih dari 50 games melawan berbagai kompetitor yang memimpin dalam Go, termasuk pemain ranking 1 yaitu Ke Jie.

Pengumuman tersebut datang setelah user misterius dengan nick “Master” membuat kehebohan dalam komunitas online Go dengan mengalahkan berbagai lawan dengan caranya sendiri.

Rumor mempertanyakan identitas ‘Master’ pertama kali dimulai oleh Metropolis Daily yang ada di China Barat mensugestikan bahwa pemain anonymus tersebut sebenarnya merupakan versi updated dari AlphaGo.

Insinyur dari DeepMind, Aja Huang secara publik di chatroom (menggunakan bahasa China) bahwa ‘Master’ adalah AlphaGo.

Pada 29 Desember 2016 – 4 Januari 2017, sang “Master” mengumpulkan lebih dari 50 kemenangan termasuk pemain top 10, Park Jung-hwan dan Iyama Yuta dan pemain nomor 1 yaitu Jie.

Demis Hassabis mengirimkan tweet untuk menyelesaikan perdebatan tersebut.

https://mobile.twitter.com/demishassabis/status/816660463282954240

Bagi yang belum tahu, Go merupakan sebuah permainan tradisional dari Tiongkok yang penuh dengan unsur strategi di dalamnya.

Dengan papan berukuran 19 x 19 petak dan dua warna biji, hitam dan putih, para pemainnya berusaha untuk saling menguasai warna lawannya di atas papan ini.

Go dianggap sebagai permainan yang lebih kompleks dari catur biasa karena tidak hanya melibatkan taktik, melainkan emosi dan intuisi untuk saling “memancing” lawan.

Menurut informasi, tim pengembang AlphaGo “menjejali” komputer dengan 30 juta alternatif langkah yang dilakukan para pemain Go profesional, sehingga sang mesin dapat beradaptasi dalam setiap langkah yang dijalankan lawannya.

Kembali melihat pencapaian AlphaGo, tampaknya kecanggihan AI sudah benar-benar mampu mengimbangi bahkan melampaui kemampuan otak manusia dari segi pemikiran strategis.