Connect with us

Karir Dendi Melonjak Kembali di Bulan Ramadhan

Dendi - Na'vi

eSports

Karir Dendi Melonjak Kembali di Bulan Ramadhan

INIGAME.ID – Entah kebetulan atau bukan, Danil “Dendi” Ishutin kembali berjaya di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

Beberapa hari lalu Manila Major Group Stage baru saja dimulai. Pada Group Stage, Dendi kembali mencatat sejarah permainannya dalam Na`Vi.

Permainan Dendi yang sangat memukau perhatian dalam Grup B saat melawan Team Secret dan Digital Chaos.

Pertandingan pertama Grup B dimulai dengan kemenangan mutlak Na`Vi melawan Team Secret.

Pada game pertama, Flaming Lasso dari Batrider Dendi cukup membuat Team Secret kesulitan. Beberapa kali Dendi sukses melakukan gank.

Lanjut pada game kedua, Dendi bermain menggunakan Windranger. Nampak pada game tersebut Dendi menarget Kunkka dari Artour “Arteezy” Babaev.

Di akhir game Dendi mendapat RAMPAGE!!! saat menggunakan Windranger melawan Team Secret.

Pertandingan pertama melawan Digital Chaos, permainan Nyx Dendi berhasil untuk mengalahkan DC dengan beberapa gameplay-nya.

Game kedua Dendi menggunakan Tinker, di mana Dendi membalikan kedudukan. Tinker Dendi mencetak kill sebanyak 22 dan berhasil memastikan posisi Na`Vi dalam upper bracket.

Permainan Dendi bersama Na`Vi selama Group Stage Manila Major cukup menyita banyak perhatian pemain Dota.

Jika gamers lihat kembali, Dendi terkenal akibat ulah dan permainannya yang memukau selama di Na`Vi. Sehingga membuat gamers yang menonton selalu menunggu-nunggu ulahnya pada saat The International.

Kemudian saat di pertandingan final melawan EHOME, Clement “Puppey” Ivanov (mantan kapten Na`Vi) mempercayakan Dendi untuk menggunakan Puck.

(kiri ke kanan) Xboct, Dendi, Ars Art, Puppey, Light Of Heaven

(kiri ke kanan) Xboct, Dendi, Ars Art, Puppey, Light Of Heaven

Alhasil Puck Dendi berhasil membuat Na`Vi menjadi juara pertama The International, momen tersebut dikenal sebagai One Million Dollars Coil.

Kemudian ketika membicarakan Dendi hal yang paling diingat adalah Pudge, signature hero dari Dendi.

Pudge yang pada waktu itu hampir tidak pernah dipilih dalam captains mode pada The International 3, dipilih oleh Puppey untuk digunakan oleh Dendi.

(kiri ke kanan) Xboct, Funn1k, Kuroky, Dendi, Puppey

(kiri ke kanan) Xboct, Funn1k, Kuroky, Dendi, Puppey

Sebuah momen pada The International 3 yang tercatat dalam sejarah Dota 2 adalah teknik fountain hook dari Pudge Dendi dengan Chen Puppey. Saat ini kombo tersebut sudah tidak bisa dilakukan lagi.

Kemudian setelah 3 tahun masa kejayaan Na`Vi, pada the International 4 Na`Vi kalah dari Cloud9 di lower bracket. Perjalanan Na`Vi berakhir hanya dengan meraih juara 7-8.

Seselesainya The International 4, Puppey dan Kuro Salehi “Kuroky” Takshomi keluar dari Na`Vi dan membentuk Team Secret.

Sesaat masuk The international 5, Na`Vi sudah tidak mendapatkan undangan untuk mengikuti turnamen, sehingga harus kembali berjuang  untuk lolos kualifikasi. Namun kali ini, Dendi dan Na`Vi hanya bisa mendapatkan juara 13-16.

Meskipun Na`Vi sudah kalah di awal turnamen, lain halnya dengan Dendi yang masih hadir menggunakan kostum Pudge dalam 10 vs 10 bersama Puppey.

Setelah mengalami masa-masa yang sulit, Na`Vi memutuskan untuk membubarkan diri. Beberapa hari kemudian Dendi membentuk kembali Na`Vi dengan anggota yang baru. Perlu waktu yang cukup lama untuk membiasakan diri dengan anggota tim yang baru.

Sepertinya ini merupakan titik balik Natus Vincere untuk kembali berjaya. Benarkah?



Kontak Informasi INIGAME.ID (Press Release / Business / Partnership).
Email: info[at]inigame.id.

More in eSports

To Top